Pria ini Dikira Saddam Hussein oleh Apple Gegara iPhone 7
31 Oktober 2016
Tulis Komentar
Apple dikabarkan menolak pengajuan pengembalian dana (refund) dari seorang warga Inggris karena dicurigai sebagai Saddam Hussein.
Oleh Apple, Sharakat Hussain (26) diminta membuktikan bahwa dirinya bukanlah mantan diktator Irak, Saddam Hussein.
Sharakat Hussein membeli iPhone 7 seharga £799 bulan lalu untuk dia berikan kepada kakaknya. Akan tetapi, sang kakak tidak mau menerima hadiah tersebut.
Pria asal Birmingham ini lantas mengembalikan iPhone 7 itu ke pihak Apple, meminta agar uangnya dikembalikan. Karena besarnya nominal uang yang harus dikembalikan Apple, maka dia dikabari bahwa uang tersebut akan dikirim melalui transfer bank.
Hanya saja, setelah ditunggu beberapa pekan, Sharakat Hussein tidak kunjung menerima uang tersebut.
Sontak dia kaget bukan kepalang ketika Apple mengiriminya email, yang di dalamnya disebutkan bahwa Sharakat Hussein harus bisa membuktikan bahwa dirinya bukanlah mantan presiden Irak Saddam Hussein.
Oleh admin Apple yang mengirim email, Sharakat Hussein mengalami penundaan refund karena urusan nama, yang kebetulan mirip dengan Daftar Cekal Pemerintah, yang tidak mengizinkan Apple oleh untuk menjual iPhone kepada siapa pun yang namanya ada di daftar tersebut.
"Saya pikir email itu cuman Spam. Kagetlah ketika sadar bahwa itu beneran. Saya marah kalau dikaitkan dengan Saddam," ujar ayah dari dua anak ini.
Seperti yang diketahui, Saddam Hussein adalah mantan presiden Irak yang mati digantung pada tahun 2006 silam. Meski demikian, beberapa pekerja Apple menengarai bahwa Saddam Hussein tidak benar-benar digantung sehingga dikirinya masih hidup.
Pihak perusahaan sendiri berjanji akan segera mengurus proses refund dari Sharakat Hussein.
"Kami sangat meminta maaf kepada Tuan Hussain. Meski kami diminta untuk mengecek identitas ketika refund, surat yang beliau terima adalah sebuah kesalahan dan tidak seharusnya dikirim," tulis juru bicara Apple ketika ditanya oleh jurnalis Metro.
Sumber: Metro.Co.Uk
Oleh Apple, Sharakat Hussain (26) diminta membuktikan bahwa dirinya bukanlah mantan diktator Irak, Saddam Hussein.
Sharakat Hussein membeli iPhone 7 seharga £799 bulan lalu untuk dia berikan kepada kakaknya. Akan tetapi, sang kakak tidak mau menerima hadiah tersebut.
Pria asal Birmingham ini lantas mengembalikan iPhone 7 itu ke pihak Apple, meminta agar uangnya dikembalikan. Karena besarnya nominal uang yang harus dikembalikan Apple, maka dia dikabari bahwa uang tersebut akan dikirim melalui transfer bank.
Hanya saja, setelah ditunggu beberapa pekan, Sharakat Hussein tidak kunjung menerima uang tersebut.
Sontak dia kaget bukan kepalang ketika Apple mengiriminya email, yang di dalamnya disebutkan bahwa Sharakat Hussein harus bisa membuktikan bahwa dirinya bukanlah mantan presiden Irak Saddam Hussein.
Oleh admin Apple yang mengirim email, Sharakat Hussein mengalami penundaan refund karena urusan nama, yang kebetulan mirip dengan Daftar Cekal Pemerintah, yang tidak mengizinkan Apple oleh untuk menjual iPhone kepada siapa pun yang namanya ada di daftar tersebut.
"Saya pikir email itu cuman Spam. Kagetlah ketika sadar bahwa itu beneran. Saya marah kalau dikaitkan dengan Saddam," ujar ayah dari dua anak ini.
Seperti yang diketahui, Saddam Hussein adalah mantan presiden Irak yang mati digantung pada tahun 2006 silam. Meski demikian, beberapa pekerja Apple menengarai bahwa Saddam Hussein tidak benar-benar digantung sehingga dikirinya masih hidup.
Pihak perusahaan sendiri berjanji akan segera mengurus proses refund dari Sharakat Hussein.
"Kami sangat meminta maaf kepada Tuan Hussain. Meski kami diminta untuk mengecek identitas ketika refund, surat yang beliau terima adalah sebuah kesalahan dan tidak seharusnya dikirim," tulis juru bicara Apple ketika ditanya oleh jurnalis Metro.
Sumber: Metro.Co.Uk
Belum ada Komentar untuk "Pria ini Dikira Saddam Hussein oleh Apple Gegara iPhone 7"
Posting Komentar